KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini
dan atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya buat
sebagai acuan pembelajaran dalam membahas tentang sistem gerak tubuh pada manusia. sistem gerak tubuh pada manusia yang akan saya bahas yaitu tentang
bagaimana kita dapat mengetahui pengertian sistem
gerak tubuh pada manusia, fungsi
gerak tubuh,dan bagian-bagiannya.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca …..Amin…!!!.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................. III
A. Latar Belakang............................................................................................................... III
B. Pembahasan................................................................................................................. III
C. Tujuan........................................................................................................................... III
Bab II
PEMBAHASAN.................................................................................................................... 1
A. Pengertian Penertian Gerak
Tubuh Pada Manusia....................................................... 1
B. Fungsi Gerak tubuh....................................................................................................... 1
B.1 Rangka Tubuh Manusia .......................................................................................... 1
Ø Tulang pendek ............................................................................................ 3
Ø Tulang pellipih.............................................................................................. 3
Ø Tulang pipa .................................................................................................. 4
B.2 Susunan rangka tubuh
manusia ............................................................................. 5
Ø Tulang tengkorak .............................................................................................. 5
Ø Tulang badan .................................................................................................... 6
·
Tulang belakang .................................................................................... 6
·
Tulang dada .......................................................................................... 7
·
Tulang rusuk (iga) ................................................................................. 7
·
Tulang gelang bahu ............................................................................... 8
·
Tulang panggul ...................................................................................... 9
Ø Tulang angguta gerak ......................................................................................... 9
B.3 Hubungan Antartulang (Artikulasi) ........................................................................ 9
Ø Diartrosis ........................................................................................................... 10
·
Sendi peluru .......................................................................................... 10
·
Sendi engsel .......................................................................................... 11
·
Sendi pelana .......................................................................................... 11
·
Sendi geser............................................................................................ 12
Ø Sinartrosis .......................................................................................................... 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................... 14
B. Saran........................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang
mahkluk hidup khususnya terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang
tubuh manusia, sehinga kita perlu mempelajarinya lebih baik agar dapat menambah
ilmu pengetahuan kita. Dalam tubuh manusia terdapat bahagian bahagian tubuh
yang mempunyai fungsi berbeda dan merupakan satau kesatuan yang saling
berhbungan antara satu dengan lainnya.
Jika bahagian yang satu tidak
berfungsi maka bahagian lainnya akan terganggu sehingga manusia mngelami
gangguan kesehatan. Disinilah perlunya kita memahami fungsi dan cara kerja
setiap bahagian dari tubuh manusia agar kita dapat memahami dan mengatahui cara
menngani terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam tubuh manusia.
Jika seluruh bahagian dalam tubuh
manusia berkerja dengan baik maka kondisi kesehatan manusia tetap stabil.
Berfungsinya satu bahagian dari tubuh manusia sangat tergantung dengan
berfungsinya bahagian tubuh yang lain hal ini menunjukkan bahwa interaksi antar
bahagian dari tubuh manusia akan berjalan baik jika setiap bahagian pada tubuh
manusia berfungsi dengan baik.
Untuk itu kita perlu mempelajari dan
memahami secara sistematik fungsi dan cara kerja seytiap bahagian tubuh
manusia, disamping itu kita perlu mengetahu apa saja yang dibutuhkan untuk
melindungi setiap tubuh manusia agar dapat berfungsi dengan baik.
B. Permasalahan.
a. Pengertian
Sistem Gerak Pada Manusia
b. Apakah fungsi tulang?
c. Macam-macam
Tulang
C. Tujuan
a. Mengetahui
apa itu Gerak Tubuh dan Fungsi dari Tulang ?
b. Dapat mengetahui
macam-macam gerak tubuh berdasarkan cara kerjanya, aspek macam dan letaknya ?
BAB II
PEMBAHASAN
( SISTEM GERAK )
A.
Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan
untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan
tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan
oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan
berkontraksi.
Kerangka
manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan
tulang rawan (kartilago)
B.
Fungsi
Gerak Tubuh
1. Rangka Tubuh Manusia
Rangka tubuh manusia terdiri dari
tulang-tulang yang berhubungan satu sama lain. Rangka tersusun dari tulang.
Jumlah tulang yang menyusun rangka manusia lebih kurang 206 potong tulang.
Tulang berhubungan dengan tulang yang lain pada sambungan tertentu. Sambungan
tersebut dapat membantu kelancaran gerakan tubuh. Jadi rangka memiliki peran
penting dalam membuat gerakan tubuh. Karena rangka manusia terletak di bagian
dalam tubuh, maka disebut rangka dalam (endoskeleton).
Rangka tubuh manusia tersusun dari tulang
Selain berfungsi membuat gerakan tubuh,
rangka memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menegakkan atau menopang berdirinya tubuh.
b. Memberi bentuk tubuh, tanpa rangka tubuh kita tidak memiliki tubuh.
c. Melindungi organ-organ tubuh yang penting dan lunak seperti otak, jantung,
paru-paru, dan mata.
d. Tempat melekatnya otot-otot rangka.
e. Tempat pembentukan sel-sel darah merah.
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan
menjadi dua macam, yaitu tulang rawan (kartilago)
dan tulang keras (osteon).
Tulang rawan (kartilago)
Bila kalian memegang daun telinga atau
ujung hidung, tentu terasa lentur, bukan? Mengapa demikian? Daun telinga dan
ujung hidung terasa lentur karena dibentuk dan ditopang oleh tulang rawan.
Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan bahan
dasar (matriks).
Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dan karbohidrat yang disebut
kondrin. Matriks tulang rawan yang terbentuk di antara sel-sel tulang sel-sel
tulang rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga
tulang rawan bersifat bersifat lentur atau elastis. Tulang rawan dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis,
dan tulang rawan fibrosa.
Tulang keras (osteon)
Berbeda dengan tulang rawan, tulang keras
merupakan kumpulan sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang mengeluarkan
matriks yang mengandung zat kapur dan fosfor sehingga tulang menjadi keras dan
tidak lentur. Matriks tulang yang rapat dan padat akan membentuk tulang
kompak (tulang
keras), misalnya tulang pipa. Matriks tulang yang tidak padat dan
berongga-rongga akan membentuk tulang kosong (tulang spons), misalnya tulang pipih
dan tulang pendek. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.
Bagian dalam dari tulang berisi sumsum
tulang. Ada dua macam sumsum tulang, yaitu sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum
merah merupakan tempat produksi sel darah merah (eritrosit). Sumsum merah
terdapat pada seluruh tulang anak-anak, sedangkan pada orang dewasa sumsum
merah terdapat pada ruas tulang belakang, tulang rusuk, danm tulang kepala.
Sumsum kuning terdapat pada tulang-tulang anggota gerak orang dewasa.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk silinder kecil (bulat pendek). Contoh tulang pendek
adalah ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang
pergelangan tangan.
Contoh tulang pendek, yaitu tulang pergelangan tangan (tanda
panah).
2. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Contoh tulang pipih adalah tulang dada,
tulang tempurung kepala, tulang rusuk, dan tulang belikat.
Contoh tulang pipih, yaitu tulang belikat (tanda panah).
3. Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk panjang seperti pipa. Kedua ujung tulang pipa membesar,
membentuk bonggol yang tersusun atas tulang spons yang disebut epifise. Bagian
tengah di antara kedua bonggol disebut diafise. Berbeda dengan epifise, diafise
merupakan tulang kompak dan di dalamnya terdapat rongga yang disebut rongga
sumsum tulang.
Struktur tulang pipa
Antara epifise dan diafise ada daerah yang disebut cakra
epifise. Daerah cakra epifise inilah yang dapat tumbuh dan bertambah panjang
selama seseorang masih dalam pertumbuhan. Contoh tulang pipa adalah tulang
paha, tulang betis, dan tulang lengan atas.
Contoh tulang pipa, yaitu tulang lengan atas (tanda panah).
2. Susunan Rangka
Tubuh Manusia
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang
badan, dan tulang anggota gerak.
2.1 Tulang Tengkorak
Fungsi utama
tulang tengkorak adalah melindungi otak. Tulang tengkorak tersusun atas 22
tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk suatu rongga. Tulang
tengkorak terbagi atas dua kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan
tulang tengkorak bagian muka.
Tulang
tengkorak bagian kepala (tulang
tempurung kepala) mengelilingi dan melindungi organ yang sangat
vital, yaitu otak. Hubungan antartulang tengkorak bagian kepala merupakan
hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri dari 10 buah tulang yaitu : 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi,
2 tulang ubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis, dan 2 tulang baji.
Tulang tengkorak bagian kepala
Tulang
tengkorak bagian muka (wajah)
terletak pada bagian muka kepala. Tulang tengkorak tersebut membentuk rongga
mata, rongga hidung, dan langit-langit. Tulang tengkorak bagian muka terdiri
dari : 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang pipi, 2 tulang
mata, 2 tulang hidung, 2 tulang langit-langit, dan 1 tulang pangkal lidah.
Semua tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakkan, kecuali
tulang rahang bawah.
Tulang
tengkorak bagian muka.
2.2 Tulang Badan
Tulang badan
merupakan kelompok tulang yang membentuk badan (tubuh). Tulang badan berfungsi
menopang tubuh secara keseluruhan. Tulang badan terdiri dari lima kelompok,
yaitu tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan
tulang gelang panggul.
a. Tulang
belakang
Ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh. Tulang belakang
berperan menyangga tulang tengkorak, menyokong tubuh, menjaga kestabilan tubuh,
dan tempat melekatnya tulang-tulang rusuk. Tulang belakang terdiri dari 33 ruas
tulang belakang, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas
tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu, dan 4 ruas tulang ekor
yang menyatu.
Tulang belakang terdiri dari 33
ruas tulang belakang.
b. Tulang
dada
Tulang dada merupakan tempat melekatnya
tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu
(tangkai), bagian dada, dan bagian taju pedang.
c. Tulang
rusuk (iga)
Terdiri dari 3
jenis tulang, yaitu 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu,
dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
Tulang dada dan tulang rusuk
d. Tulang gelang bahu
Terdiri dari : 2 tulang belikat dan 2 tulang selangka.
Tulang-tulang yang menyusun
tulang gelang bahu
e. Tulang gelang
panggul
Tulang-tulang yang menyusun
gelang panggul
Terdiri dari : 2 tulang pinggul, 2 tulang
duduk, dan 2 tulang kemaluan. Ketiga tulang tersebut berkaitan erat sehingga
membentuk suatu lingkaran yang berlubang.
2.2. Tulang anggota gerak
Terdiri dari
dua kelompok, yaitu tulang anggota gerak bagian atas (kanan dan kiri) dan
tulang anggota gerak bagian bawah (kanan dan kiri).
Tulang anggota gerak bagian atas (tangan atau lengan)
Terdiri dari : 2 tulang lengan atas, 2
tulang pengumpil, 2 tulang hasta, 16 tulang pergelangan tangan, sepuluh tulang
telapak tangan, dan 28 tulang jari tangan.
Tulang anggota gerak bagian
bawah (kaki atau tungkai)
Terdiri dari : 2 tulang paha, 2 tulang
tempurung lutut, 2 tulang kering, 2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki,
10 tulang telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki.
3. Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan tulang merupakan tempat satu atau
lebih ujung tulang bertemu dan dapat mengakibatkan pergerakan atau tidak.
Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antartulang yang memungkinkan
pergerakan disebut persendian. Berdasarkan dapat dan tidaknya digerakkan,
hubungan antartulang dibedakan atas diartrosis, amfiartrosis, dan sinartrosis.
3.1
Diartrosis
Diartrosis
(sendi gerak) merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan
bebas. Diartrosis memudahkan tulang untuk bergerak karena adanya struktur
tertentu dan juga dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung
tulang yang berhubungan. Diartrosis memiliki struktur yang terdiri dari bonggol
sendi, tulang rawan sendi dan mangkuk sendi. Mangkuk sendi berisi cairan sendi
(minyak sinovial)
yang berfungsi sebagai minyak pelumas. Berdasarkan arah geraknya, diartrosis
terdiri dari lima macam, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana, dan sendi geser.
Struktur sendi gerak.
Sendi peluru
Merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
segala arah (gerak bebas). Contohnya adalah hubungan antara tulang paha dengan
tulang pinggul dan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
C. Contoh sendi peluru.
Sendi engsel
Merupakan bentuk hubungan dua tulang yang hanya memungkinkan terjadinya gerak ke
satu arah. Contoh sendi engsel adalah hubungan antartulang pada siku, ruas
antarjari, dan lutut.
Contoh sendi engsel.
a. Sendi putar
Merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang
yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak
rotasi. Contoh sendi putar adalah hubungan antartulang atlas dengan tulang
tengkorak.
Contoh sendi putar.
Sendi pelana
Merupakan bentuk hubungan dua tulang, dan kedua ujung tulang berbentuk pelana kuda.
Gerakn yang dilakukan adalah dua arah, ke depan dan ke belakang atau ke kiri
dan ke kanan. Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-tulang telapak
tangan dengan ruas tulang jari tangan.
Contoh sendi pelana.
Sendi geser
Merupakan bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan. Contohnya adalah hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan
tulang-tulang pergelangan kaki.
Contoh sendi geser.
3.2 Amfiartrosis
Amfiartrosis
(sendi kaku) merupakan hubungan antartulang yang masih memungkinkan terjadinya
gerak yang sangat terbatas. Penghubung antartulang pada amfiartrosis adalah
tulang rawan. Contohnya adalah hubungan tulang punggung dengan ruas-ruas tulang
belakang, hubungan antartulang gelang panggul dan hubungan tulang rusuk dengan
tulang dada.
Contoh amfiartrosis
3.3 Sinartrosis
Sinartrosis merupakan hubungan antartulang
yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Ujung-ujung tulang yang berhubungan
dipersatukan oleh serabut jaringan ikat dan mengalami osifikasi sehingga tidak
dapat digerakkan. Contohnya adalah hubungan antartulang tengkorak (sutura).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia dapat bergerak karena adanya rangka dan
otot. Rangka tersebut
tidak dapat
bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja
sama antara rangka
dan otot, manusia dapat berjalan, berlari, melompat, dan
sebagainya. Rangka
manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang
lebih 200 buah.
Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka.
Tulang-tulang yang menyusun rangka ada 2 jenis,
yaitu tulang keras dan
tulang rawan.
Tulang keras atau tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak
mengandung zat
kapur. Tulang rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain
tulang yang
menyusun tulang hidung, telinga, dan persendian. Tulang rawan
tersusun atas
kolagen protein yang liat dan kenyal serta elastin protein yang lentur.
B. Saran
Saya
banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis.
Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX